ALFIAN MUSTAGHFIRI BEBER PENGALAMAN KARIR PEMULA DI PENGADILAN AGAMA PASURUAN
Media Center- Proses mencapai impian adalah perjalanan yang tidak mudah dan penuh tantangan. Selama proses perjalanan hidup tersebut, kadang kala mendapatkan kebahagiaan, tantangan, kesuksesan dan juga kegagalan. Alfian Mustaghfiri Hamsyi, S.H., M.H. adalah seorang pemimpi yang berhasil mencapai titik sukses pertama menjadi tenaga honorer di Pengadilan Agama Pasuruan.
Alfian (panggilan akrab) merupakan putra dari pasangan Mohammad Hosen dan Shofiyah. Pendidikannya diawali dengan masuk SDN Kebonsari 1 Jember (lulus tahun 2006). Kemudian Melanjutkan di SMP Nurul Jadid Paiton Probolinggo (lulus tahun 2009) dan kembali melanjutkan di MA Nurul Jadid Paiton Probolinggo (lulus tahun 2012).
Berhasil meraih gelar sarjananya di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember yang sekarang Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, pada Prodi Ahwal Al-Syakhsiyah (Hukum Keluarga) dan lulus di tahun 2016. Kemudian, Alfian melanjutkan ke jenjang magister di Universitas Islam Malang (UNISMA) prodi Magister Imu Hukum dan lulus di tahun 2018.
Di balik keberhasilannya meraih sarjana hukum Islam, ia harus merelakan mimpinya menjadi mahasiswa di Universitas lain, karena pada awalnya sempat mengikuti seleksi masuk PTN jalur SBMPTN namun ia tidak berhasil. Keputusannya memilih Fakultas Syariah Prodi Hukum Keluarga dilatarbelakangi basic Pesantren yang telah dirasakan sejak SMP hingga Aliyah.
“Saya memilih prodi Hukum Keluarga saat itu, karena adanya rasa ketertarikan untuk mendalami keilmuan hukum Islam, apalagi saya lulusan Madrasah Aliyah Progam Keagamaan,” ungkap peraih Juara 2 Debat Bahasa Inggris pada PORSENI antar Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) se-Jawa Timur di IAIN Kediri tahun 2013.
Selama kuliah, Alfian mengasah kemampuan Bahasa inggris pada organisasi Institute of Culture and Islamic Studies (ICIS) UIN KHAS Jember. Tahun 2013-2015, ia menjabat sebagai Koordinator Divisi Bahasa Inggris di ICIS.
Fokus dalam kuliah dengan IPK yang baik, tidak serta merta membuat Alfian sebagai anak yang tidak berprestasi. Pada tahun 2015 ia kembali berhasil menjadi juara 2 debat bahasa inggris pada Maliki English National Debate Tournament (MANDATE) antar Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) se-Indonesia di UIN Malang tahun 2015.
“Hal yang berkesan selama menjadi mahasiswa IAIN Jember, ialah kesempatan saya untuk menjadi delegasi lomba di berbagai tempat, dan alhamdulillah 2 kali meraih juara debat Bahasa inggris,” imbuh Alfian.
Setelah mendapatkan gelar S.H. di tahun 2016, Alfian bergabung di Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Pengadilan Agama Pasuruan, sembari menempuh pendidikan magister ilmu hukum di UNISMA. Pada awal tahun 2018, Alfian diterima seleksi sebagai tenaga honorer yang dibiyayai oleh DIPA atau istilahnya kalau di Mahkamah Agung disebut Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) karena pada saat itu ada satu tenaga PPNPN PA Pasuruan yang pensiun.
Melalui kerja keras dan doa, Alfian saat ini berhasil menjadi tenaga honorer atau PPNPN di Pengadilan Agama Pasuruan. Alfian menuturkan tantangan yang dihadapi sebagai seorang tenaga honorer.
“Bukan hal yang aneh ketika saya berangkat jam 6 pagi hingga pulang larut malam. Menjadi petugas register perkara, petugas akta cerai sekaligus merangkap sebagai cleaning service adalah salah satu pekerjaan dari sekian banyak sebagai tenaga honorer,” tutur anak dari Mohammad Hosen tersebut.
Saat ini, Alfian tengah menempuh perjalanan meraih cita-citanya menjadi Hakim dengan mengikuti tes CPNS meskipun berkali-kali gagal. Namun, tanpa rasa menyerah, Alfian sebagai tenaga honorer tetap melaksanakan kewajibannya dengan maksimal.
“Apapun Profesi yang kita jalani sekarang, yang harus kita lakukan adalah menjalani serta mensyukurinya, karena nasib seseorang yang ada dibawah kita itu banyak sekali dan tak sedikit dari mereka yang belum mendapatkan pekerjaan,” papar Alfian saat menceritakan proses meniti karirnya.
Terakhir, dengan segala pengalaman yang pernah dilewatinya, Ia berpesan kepada adik-adik mahasiswa Fakultas Syariah untuk jangan menyia-nyiakan waktu, salah satunya dengan membaca buku dan berorganisasi yang baik, tentunya tanpa meninggalkan kuliah, karena tugas utama seorang mahasiswa adalah kuliah dengan baik.
“Apapun lowongan pekerjaannya nanti, ketika lulus kuliah, Jangan terlalu pilih-pilih dan gengsi untuk ikut seleksi ! Yang ada di depan ikuti saja, jangan menunggu lowongan pekerjaan yang belum pasti ada atau tidaknya. Namun, jangan sampai menyerah untuk mencapai impian,” pesan Alfian Mustaghfiri Hamsyi, S.H., M.H.
Reporter : Sakinatul Mardiyah
Editor : Arvina Hafidzah