BERBURU FENOMENA 5 PLANET SEJAJAR, KOMPAS SELIPKAN EDUKASI ASTRONOMI
Media Center – Fenomena langka lima planet dan bulan nyaris sejajar di langit yang bisa disaksikan dengan mata telanjang. Fenomena ini terjadi pada Jum’at (24/06) 72 hingga 24 menit sebelum matahari terbit. Sementara waktu munculnya lima benda langit tersebut menyesuaikan kondisi geografis masing-masing wilayah.
Tidak ingin melewatkan fenomena yang hanya terjadi 18 tahun sekali ini, Komunitas Pencinta Astronomi Islam (KOMPAS) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, turut menyaksikan fenomena langit tersebut. Dengan bermodalkan teleskop, belasan anggota KOMPAS berkumpul di depan kampus UIN KHAS Jember. Keadaan ini sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana menambah khazanah keilmuan tentang astronomi. Edukasi ini sangat dibutuhkan karena banyak beredar informasi di kalangan orang awam bahwa peristiwa ini sebagai tanda tsunami bahkan kiamat.
“Agar tidak terpegaruh dengan berita hoax di kalangan orang awam kalau fenomena alam ini ada hubungannya tsunami bahkan dengan kiamat,” ungkap Mohammad Ilyas yang juga sebagai Ketua KOMPAS.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, ke lima planet yang terlihat di langit adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Sebenarnya ada planet ke enam, yaitu Uranus namun tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Minimal bisa dilihat menggunakan teleskop lensa 10 cm. Fenomena planet sejajar ini disebut konjungsi kuintet (lima benda langit) atau konjungsi sektet (enam benda langit).
Fenomena planet sejajar terjadi karena tatanan peredaran benda langit. Masing-masing planet memiliki waktu berotasi maupun berevolusi yang berbeda-beda. Merkurius membutuhkan waktu 88 hari untuk berevolusi, Venus membutuhkan waktu 225 hari, Mars setiap 687 hari, Jupiter setiap 12 tahun, dan Saturnus setiap 29 tahun. Meski nyaris sejajar, mereka tidak benar-benar berada dalam satu garis lurus.
“Melihat konfigurasi di tata surya, lima planet ini dan juga bulan tidak persis berbentuk sejajar. Hal ini dikarenakan mereka beredar di sekitar garis ekliptika yang ada pada bidang orbit bumi mengelilingi matahari,” jelas Thomas Djamaluddin sebagai Peneliti Astronomi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Fenomena sejajarnya lima planet ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa terakhir terjadi pada tahun 2004 dan diprediksi akan terjadi lagi di tahun 2040. Tidak ada dampak berbahaya yang ditimbulkan dari peristiwa ini, hanya saja tarikan gravitasi dari masing-masing planet akan berpengaruh pada pasang surut air laut di bumi.
Dalam pengamatan tersebut, tidak hanya anggota KOMPAS yang turut serta, warga sekitar pun tidak ingin ketinggalan untuk mengabadikan momen langka ini. Namun saat itu mereka tidak berhasil mendapatkan planet sejajar karena tertutup awan. Untuk bisa melihat fenomena ini memang membutuhkan langit yang cerah, tidak ada polusi cahaya, dan tidak ada halangan pada medan pandang.
Reporter : Inayah Nurul Izza
Editor : Arinal Haq