BINUS UNIVERSITY BAGIKAN TIPS MENJADI PERGURUAN TINGGI YANG INOVATIF TANPA BATAS
Media Center- Falkutas Syariah (Fasya) Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember berkerja sama dengan Binus University telah sukses menggelar Webinar Nasional Experience Sharing dengan tema “Inovasi Tanpa Henti di Perguruan Tinggi”. Acara berlangsung secara online melalui aplikasi Zoom Meeting, dan live youtube, dimulai pukul 09.00 WIB-selesai pada Kamis, (7/9).
Sambutan disampaikan oleh Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M. Fil. I., (Dekan Fakultas Syariah), dan Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti Ds., S.H., M. Hp., (Sekretaris PW ABP PTSI Jawa Timur). Turut hadir narasumber hebat yaitu, Alexander Ronald S. (Associate Director Finance and Accounting Yayasan Bina Nusantara), Acara dipandu oleh moderator M. Ali syaifudin, S, E. I, MH., (Dosen Fakultas Syariah).
Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I., sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember dalam sambutannya menyatakan, webinar kolaborasi seperti saat ini adalah penting, mengingat Fakutas Syariah telah memproklamirkan dirinya sebagai ‘kampus merdeka’.
“Saat ini zamannya kolaborasi. Kita tidak bisa maju sendiri-sendiri, tetapi kita bisa maju bersama-sama. Baik negeri maupun swasta bersama-sama harus saling bergandeng tangan untuk mencapai kemajuan. Saya harap tidak ada yang namanya diskriminasi. Pemerintah harus berlaku adil terhadap semua perguruan tinggi demi mencerdaskan kehidupan bangsa di negeri ini ” tukas Prof. Harisudin yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur.
Prof. Harisudin juga menambahkan, Pendidikan di Perguruan Tinggi harus mampu mewujudkan dharma pendidikan. Yakni dengan menghasilkan jiwa intelektual, ilmuan profesional yang berbudaya, kreatif, toleran, demokratis, dan berkarakter tangguh serta berani membela kebenaran dan kepentingan bangsa.
“Yayasan dan perguruan tingginya harus proaktif dalam menghadapi dinamika perubahan zaman yang luar biasa dan tentu harus sesuai dengan ketentuan undang-undang badan penyelenggara,” lugas Prof. Haris yang juga Ketua APHTN-HAN itu.
Selanjutnya, Sekertaris PW ABP PTSI Jawa Timur, Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti dalam sambutannya menyampaikan, yayasan yang baik adalah mampu melaksanakan tata kelola dengan baik.
“Yang paling penting dalam tata kelola yayasan ada tiga hal diantaranya efektifitas, realibitas keuangan dan kepatuhan yayasan terhadap peraturan perundang-undangan,” tutur Sekretaris PW ABP PTSI Jawa Timur tersebut.
Sebagai pengetahuan, Binus University adalah perguruan tinggi swasta yang setara dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seperti UI, UGM, dan lainnya. Di usianya yang telah mencapai 40 tahun, Binus Universitiy telah medulang banyak prestasi.
Binus University sendiri telah menempati peringkat V Perguruan Tinggi terbaik se-Indonesia. Tidak hanya itu, ada pula program atau kebijakan dari Binus University yang kemudian diadopsi oleh kementerian pendidikan untuk dijadikan referensi.
“Harapan saya, melalui acara sharing ilmu seperti saat ini dapat membawa kemanfaatan, semoga prestasi yang telah dicapai oleh Binus University bisa ikut menular ke perguruan tinggi lain, khususnya untuk kampus UIN KHAS,” ujarnya.
Di sisi lain, Alexander Ronald S, sebagai narasumber pada acara tersebut menyampaikan, Binus University memiliki 3 prinsip utama yaitu (people, innovation dan excellent servisis). Sejak hal itu digaungkan, inovasi menjadi salah satu indikator pencapaian untuk semua orang yang ada di Binus University. Minimal harus memiki dua inovasi baik di ruang lingkup kerja mereka sendiri maupun orang lain.
Binus University memiliki dua sumber inovasi utama, yaitu sumber inovasi internal dan external. Sumber inovasi internal meliputi mahasiswa, orang tua/wali mahasiswa, alumni, dosen dan karyawan. Sedangkan sumber inovasi external meliputi perusahaan/komunitas/dunia usaha, kompetitor, dan vendor (bank, IT company, dll).
Binus university dalam pengembangan inovasi adalah dengan melakukan research terhadap semua sumber inovasi. Seperti dalam sumber internal, Binus mencari tahu potensi lain yang dimiliki mahasiswa, karena terkadang mahasiswa itu ada yang mengalami salah jurusan yang berakhir menjadi terpaksa atau dipaksa belajar dalam bidang yang tidak disukainya.
“Di Binus University tidak ada batasan inovasi karena semua orang, baik staf pengajar, bahkan pekerja kebersihan juga mengembangkan sebuah inovasi yang membuat kampus menjadi lebih baik lagi,” tutur Alex yang juga Associate Director Finance and Accounting Yayasan Bina Nusantara.
Alexander juga menambahkan, kata kunci dari sinergi yang baik adalah keterbukaan yayasan kepada rektor, dalam hal ini yayasan harus terbuka apa yang ingin dilakukan oleh yayasan. Acara tersebut berlangsung meriah, diikuti oleh berbagai kalangan akademisi dari seluruh penjuru Indonesia.
Reporter: Ulfa Miftakhur Rohmah
Editor: Erni Fitriani