DEKAN SYARIAH : TEGUH DALAM PENDIRIAN, LUAS DALAM PERGAULAN
Media Center – Dekan Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M. Fil.I menjelaskan bahwa prinsip Islam Wasathiyah adalah memiliki pendirian yang kokoh dalam bersikap toleran pada masyarakat yang berbeda.
Hal ini Prof Haris sampaikan dalam Dialog Kebangsaan oleh Majelis Ulama Indonesia Kota Batu dengan tema ‘Bangkit dari Covid-19 dengan Spirit Islam Wasathiyah, ikhtia mewujudkan moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara’ pada Sabtu (19/3/2022).
“Islam Wasathiyah menghendaki Muslim tetap kokoh pendiriannya kendati dalam kehidupan hari-harinya dipenuhi sikap toleran pada manusia yang berbeda. Istilahnya ‘Teguh dalam pendirian, luas dalam pergaulan’,” ujar Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur ini.
Pria yang akrab disapa Prof Haris ini menjelaskan, prinsip dalam Islam Wasathiyah menghargai keragaman sebagai sunatullah. Karena itu, sikap yang baik menghadapi keragaman adalah bersikap toleran (tasamuh) atas berbagai perbedaan.
“Dalam kondisi dan keadaan bagaimanapun, penganut Islam wasathiyah dapat hidup bersama dengan yang agama, suku, maupun aliran yang berbeda,” tutur Prof Haris dihadapan puluhan peserta dari instansi pemerintah, perwakilan berbagai organisasi, penyuluh agama Islam, dan segenap jajaran pengurus MUI Kota Batu dan kecamatan. Juga dihadiri oleh perwakilan dari pemeluk agama lain seperti Hindu, Budha, dan Kristen.
Menurutnya, pertanyaan besar bagi umat saat ini adalah bagaimana Islam Wasathiyah dapat menjadi spirit bagi umat Islam untuk bangkit dari Covid?
“Spirit Islam sesungguhnya dapat menjadi motivasi umat untuk bangkit. Skenario Tuhan atas pandemi ini adalah takdir terbaik untuk kita semua,” tukas Prof Kiai Haris Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam ini.
Lebih lanjut Guru Besar UIN KHAS Jember ini mengutip ayat suci Al-Quran Surat al-Baqarah ayat 155: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada mu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.
“Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersabar atas cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. Barang siapa yang mampu bersabar, maka sesungguhnya ia akan menjadi orang yang beruntung,” tambah Prof Haris.
Pada kesempatan itu, turut hadir sebagai narasumber, Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Hubungan Antar Organisasi MUI Kota Baru, KH. Hazim Sirajuddin, S.H. Usai acara tersebut, pada ulama kemudian menggelar Musyawarah MUI Kecamatan se-Kota Batu.
Reporter : M. Irwan Zamroni Ali
Editor : Basuki Kurniawan