HADIRKAN GUBES ILMU HTN, FAKULTAS SYARIAH GELAR KULIAH UMUM KETATANEGARAAN ISLAM
Media Center – Dalam upaya mewujudkan mahasiswa yang memiliki pengetahuan hukum ketatanegaraan yang mendalam dan luas, Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember gelar Kuliah Umum dengan tema “Dinamika Ketatanegaraan Islam Di Indonesia” pada Rabu (13/09/2023) bertempat di Ruang VIP Fakultas Syariah.
Turut hadir Prof. Dr. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., sebagai Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muhammad Faisol, S.S., M.Ag., sebagai Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Dr. Busriyanti, M.Ag., sebagai Kajur Fakultas Syariah serta Prof. Dr. H. Ija Suntana, M.Ag., CLA sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Prof. Haris (sapaan akrabnya) mengungkapkan bahwa pembelajaran tentang seputar keislaman itu termasuk dalam lingkup kampus UIN. Oleh karena itu, tema pada acara ini tentu sangat relevan apabila diberikan kepada mahasiswa terutama yang kuliah di UIN KHAS Jember khususnya.
"UIN core nya islamic studies, jadi sangat pas kuliah umum dengan tema Dinamika Ketatanegaraan Islam Di Indonesia," Ujar Guru Besar UIN KHAS Jember tersebut. Prof. Haris juga berharap agar selesai acara ini, mahasiswa dapat lebih produktif dan mempertajam skill dalam berkarya.
"Harapannya nanti selesai kuliah ini ada hasil penelitian, skripsi, dan sebagainya," Ungkap Prof Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan (KP3) MUI Jawa Timur.
Lebih lanjut, Prof. Ija menjelaskan bahwa eksistensi ketatanegaraan Indonesia pada mulanya cenderung dipengaruhi oleh ketatanegaraan Islam ditinjau dari berbagai aspek, salah satu diantaranya pada aspek istilah.
"Istilah-istilah ketatanegaraan Indonesia diambil dari istilah ketatanegaraan islam, misalnya hukum, pasal, daulat, dan sebagainya," Tutur Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung.
Prof. Ija menyampaikan pola dinamika dengan menyebutkan tiga aliran para ilmuan ketatanegaraan Islam "Yaitu pertama aliran romantis bersejarah yang mengidealkan apa yang terjadi di masa lalu. Kedua aliran mesianisme yang mengidealkan apa yang terjadi di masa yang akan datang. Kemudian ketiga aliran realisme yang mengidealkan apa yang terjadi saat ini," Ucapnya
Lebih lanjut, Prof. Ija menyampaikan tujuh tipe demokrasi secara hierarkis dilihat dari perkembangan suatu negara. Pertama, demokrasi tinggi dan kesejahteraan tinggi, kedua demokrasi menengah kesejahteraan tinggi, ketiga demokrasi rendah kesejahteraan tinggi, keempat, demokrasi rendah kesejahteraan menengah, kelima demokrasi rendah kesejahteraan rendah, keenam demokrasi menengah kesejahteraan rendah, ketujuh demokrasi menengah kesejahteraan menengah.
"Ditarik dari sejarah zaman Rasulullah, kemudian sahabat, itu awal mula demokrasi terjadi," Pungkasnya
Acara tersebut dimeriahkan puluhan mahasiswa Fakultas Syariah, civitas akademika dan dimoderatori oleh Dr. Robitul Firdaus, M.A. dengan penuh antusias.
Reporter : Moh Ramdhan Harisuddin
Editor: Lutvi Hendrawan