syariah@uinkhas.ac.id -

HADIRKAN KIAI ZAWAWI DAN KHILMA ANIS, HMPS HK PERKUAT POTENSI DAN PERSONAL BRANDING MAHASISWA

Home >Berita >HADIRKAN KIAI ZAWAWI DAN KHILMA ANIS, HMPS HK PERKUAT POTENSI DAN PERSONAL BRANDING MAHASISWA
Diposting : Rabu, 17 Nov 2021, 14:05:45 | Dilihat : 487 kali
HADIRKAN KIAI ZAWAWI DAN KHILMA ANIS, HMPS HK PERKUAT POTENSI DAN PERSONAL BRANDING MAHASISWA


Media Center- Mahasiswa perlu untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas diri. Sebagai cerminan insan intelektual, maka menggali potensi diri hingga personal branding menjadi keharusan. Guna pemenuhan kebutuhan pengetahuan tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Keluarga Fakultas Syariah UIN KHAS Jember mengadakan Webinar Nasional dengan tema, “Personal Branding Dan Pengembangan Potensi Diri Untuk Meraih Kesuksesan Karir” pada Sabtu 13/11.

Menghadirkan narasumber berkompeten nan kharismatik yakni K.H. D. Zawawi Imron merupakan Dewan Pengasuh Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta dan perempuan muda penuh karya yakni Khilma Anis penulis novel Hati Suhita. Acara ini dimoderatori oleh Siti Nur Shoimah, S.H., M.H. selaku dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember dengan dihadiri lebih dari 200an peserta dari berbagai kalangan dan wilayah.

Ketua HMPS Hukum Keluarga, Naila Margaretha dalam sambutannya berharap agar Webinar Nasional ini menjadi jawaban atas kegelisahan Mahasiswa dalam menggali potensi diri hingga persoalan personal branding.

“Tema ini sangat menarik, begitu juga narasumbernya. Teman-teman bisa eksplor potensi sehingga nantinya dapat menjadi personal branding,” pungkasnya.

Dr. Martoyo, S.H.I., M.H. selaku Wakil Dekan III Fakultas Syariah UIN KHAS Jember mengungkapkan bahwa kesadaran mahasiswa untuk mengetahui potensi diri dan personal branding merupakan hal yang penting.

“Eksistensi tidak hanya tergantung pada seberapa eksisnya kita. Tetapi eksistensi adalah di mana kita bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat dengan jalan menulis, berkarya, dan lainnya,” lugasnya.

Sementara itu, bagi Kaprodi Hukum Keluarga yakni Dr.H.Ahmad Junaidi, M.Ag berpandangan bahwa, sastra merupakan ilmu yang berasal dari argumen-argumen sendiri. Berbeda halnya dengan karya-karya ilmiah yang kebanyakan mengutip dari oang lain yang kompeten.

“Penting bagi kita mempelajari sastra guna menunjang peningkatan kemampuan potensi dan personal branding,” pungkasnya.

K.H. D. Zawawi Imron merupakan seorang sastrawan asal ujung pulau Madura, menjelaskan jika ada anak muda yang malas dalam belajar, angkatlah takbir 3x sebagai gendang kematian. Mengapa? Karena pada dasarnya hidup ialah tentang belajar. Menurut Imam Syafie, orang-orang yang bodoh tidak punya wawasan, dia adalah orang-orang yang mati sebelum dikubur. Sedangkan, orang cendekia yang mempunyai ilmu dan wawasan, dia sebenarnya tidak mati.

“Dalam mengembangkan potensi diri, seorang diri haruslah mempunyai hati yang bersih, baik hati. Seperti kata Sunan Drajat iso rumonso, ojo rumangsa iso,” pungkas Kiai nyentrik yang sering muncul di layar kaca itu.

Baginya, ketakutan menjadi momok negatif dalam menunjang kemajuan diri. Maka, perlu dihilangkan ketakutan dan keraguan agar dapat melangkah maju.

Selain itu, penulis novel Hati Suhita, Wijati, Jadilah Purnamaku, yakni Khilma Anis menerangkan terkait prinsip teken, tekun, tekan. Teken adalah tongkat. Tekun diartikan perjalanan, rajin, berjalan. Sedangkan tekan ialah sampai, pada tujuan, sampai tujuan. Pada personal branding masuk pada fase tekun.

“Personal Branding adalah bagaimana kamu berpenampilan, bersikap, berbicara akan mempengaruhi personal branding masing-masing orang,” pungkas perempuan muda penuh karya itu.

Khilma Anis menambahkan setidaknya terdapat tiga hal yang harus dikuasasi agar mencapai kesuksesan yakni Aset diri, aset kapital, aset karunia. Dari ketiga aset tersebut, yang berkaitan dengan personal branding ialah pada aset diri. Seseorang harus mengetahui bagaimana kemampuan dirinya.

Pentingnya personal branding terletak pada kepercayaan orang. Orang bijak berkata ‘kalau orang suka kepadamu dia akan mendengarkanmu, orang yang mempercayaimu dia akan mengajakmu kerjasama’.

“Ada tiga cara yaitu mencintai diri sendiri, memetik kemampuan yang melekat pada diri, dan pikul dukur mendem jero,” ungkapnya.

Personal branding dapat diterapkan dalam prinsip yang diajarkan Sunan Kudus, yakni Gusjigang. ‘Gus’ bagus artinya berbuat baguslah kepada siapapun, ‘ji’ artinya ngaji, ‘gang’ dagang artinya kemandirian, kemandirian akan bisa memaksimalkan potensi.

Dalam penutupnya, perempuan muda itu berpesan bahwa, lebih baik berbuat sedikit menyumbang ke negara, daripada tenggelam dalam anggan-angan berbuat banyak.

 

Reporter: Sindy Meikasari

Editor: Nury Khoiril Jamil

 

Berita Terbaru

Tingkatan Mutu Mahasiswa di Bidang Protokol, Laboratorium Fasya Adakan Pelatihan Keprotokolan dan Public Speaking
11 Nov 2024By syariah
Komitmen Bentuk Mahasiswa Bermartabat : Pushaga Gelar Rekrutmen Anggota Angkatan Pertama tahun 2024
10 Nov 2024By syariah
Tingkatkan Mutu Mahasiswa dibidang Falak : Laboratorium Fasya UIN Khas Jember adakah Pelatihan Praktis Pengukuran Arah Kiblat
06 Nov 2024By syariah

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru
;