JUARA TIGA SFNMCC DI IAIN METRO, 16 MAHASISWA UIN KHAS DISAMBUT HANGAT PIMPINAN KAMPUS
Media Center Pimpinan Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq (KHAS) Jember menyambut 16 mahasiswa kontingen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember yang meraih juara 3 pada kompetisi Sharia Faculty National Moot Court Competition (SFNMCC) Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia. Acara SFNMCC ini digelar pada Senin Jumat (24-28/10) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung.
Yuavis Saadah sebagai Direktur Komunitas Peradilan Semu (Kompres) mengatakan bahwa dalam mempersiapkan kompetisi tersebut membutuhkan waktu relatif lama, yakni sekitar 3 bulan. Di samping itu, setiap latihan terbilang tidak maksimal karena sebagian peserta dari semester 7 sedang menjalani program Pelatihan Kerja Lapangan (PKL).
"Inilah perjuangan kami selama kurang lebih 3 bulan. Tentu ini ialah perjuangan yang tidak mudah karena kami ada yang semester 5 dan 7. Semester 7 juga membagi waktu antara latihan dan PKL," ujar Yuavis yang saat ini sebagai mahasiswa semester 7.
Pembina Kompres, Helmy Zaki Mardiansyah, M.H., mengungkapkan bahwa di samping kekurangan dan keterbatasan dalam persiapan, delegasi dari UIN KHAS Jember mendapatkan komentar bagus dari beberapa dewan juri. Hal ini tidak luput dari kemudahan yang diberikan Allah yang diimbangi dengan perjuangan keras dari segenap tim.
“Melihat persiapan yang sangat serba terbatas, tapi alhamdulillah Allah ternyata berkehendak lain. Kita di sana mendapatkan banyak kemudahan dan tentunya diimbangi dengan perjuangan tim delegasi sehingga dewan juri banyak berkomentar bagus," ungkap Pembina Kompres tersebut.
Helmy juga menjelaskan perihal penilaian dewan juri, bahwa pada babak penyisihan, tim delegasi UIN KHAS Jember mendapatkan nilai yang bagus dan meraih peringkat ke-2 dengan skenario yang disuguhkan. Kemudian ketika memasuki babak final, tidak disangka ternyata ada penambahan 2 juri yang pada mulanya hanya ada 3 juri pada babak penyisihan. Dengan demikian, memunculkan perbedaan penilaian yang merugikan tim delegasi UIN KHAS Jember sendiri.
"Skenario yang dibawakan sejak penyisihan sampai final itu berhasil. Bahkan di penyisihan kita peringkat 2 di bawah Ponorogo. Tetapi karena ada penambahan juri di babak final, sehingga ada perbedaan mencolok yang mana 3 juri nilainya bertambah dari pada nilai di babak penyisihan dan tambahan 2 juri memberikan nilai yang tidak memuaskan,” jelasnya.
Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M. Fil. I., sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember memberikan apresiasi kepada tim delegasi UIN KHAS Jember atas prestasi yang diperoleh. Prof. Haris juga menyampaikan bahwa pencapaian tim delegasi UIN KHAS Jember sudah luar biasa. Akan tetapi, di kemudian hari harus tetap konsisten bahkan lebih ditingkatkan lagi dalam berinovasi.
"Saya kira pencapaian ini sudah luar biasa. Akan tetapi, tidak boleh sampai di sini. Jangan pernah berhenti melakukan terobosan dan latihan secara terus menerus. Kita harus terus belajar dan memperbaiki apa yang kurang," tutur Prof. Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Hefni Zein, S.Ag., M.M., Wakil Rektor III, menegaskan bahwa setiap event sesunggunya merupakan pelajaran penting. Selain perjuangan juga terdapat kompetensi personal yang harus diimbangi dengan strategi bagaimana kerja sebuah tim. Dalam kompetisi berbentuk tim, kekompakan menjadi skala prioritas.
"Ini kan kompetisi tim. Jadi, kekompakan atau istilah sekarang KIS, yakni Kolaborasi, Integrasi, dan Sinergi menjadi kunci," pungkas Warek III tersebut.
Acara penyambutan tersebut dihadiri oleh segenap pimpinan, civitas akademik dan mahasiswa yang menjadi delegasi dalam ajang tersebut.
Reporter : Moh. Ramdhan Harisuddin
Editor : Arinal Haq