LAHIR DARI KELUARGA SEDERHANA, ALFAN MENEMPUH S2 TEPAT WAKTU DAN BERKIPRAH DI ORGANISASI TINGKAT PUSAT
Media Center - Fakultas Syariah tidak berhenti mencetak para alumni yang mempunyai integritas, pengetahuan dan spriritualitas. Tercatat salah satu alumni yang menjadi inspirator bagi para pemuda dengan semangat dan penuh keyakinannya. Dia bernama Alfan Khairul Anwar. Alfan (sapaan akrabnya) adalah pemuda yang lahir di Jember, 28 Desember 1998, putra dari pasangan Misnan Hadi dengan Sri Mulyani.
Alfan bermukim di desa yang terlahir dari keluarga petani yang sederhana, hal itu tidak mempengaruhi semangatnya dalam mencari ilmu. Di sisi lain, kedua orang tua senantiasa memberikan dukungan penuh dalam keberlangsungannya menuntut ilmu.
Hal ini bisa dilihat sejak Alfan kelas 1 Madrasah Ibtidaiyyah (MI), orang tua juga memberikan pendidikan non formal. Pagi sekolah, sore di TPQ, malam ngaji di Pesantren Mafatihul Huda. Siklus ini dijalaninya hingga duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Selanjutnya, sekolah sekaligus menempa diri di pondok pesantren di Islam Bustanul Ulum Pakusari Jember atau yang sering dikenal dengan ponpes untuk kalangan yatim dan dhuafa yang diasuh oleh K.H. Hafidi Kholis.
Kuliah merupakan impian semua pelajar yang sudah lulus dari jenjang SMA/SMK/MA, namun impian itu tidak banyak yang bisa mewujudkan karena faktor ekonomi.
“Saya setelah lulus SMK tidak memiliki pikiran untuk melanjutkan kuliah, namun ekspetasi saya terpatahkan oleh dorongan dari Kyai dan orang tua yang menuntut untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” tutur Alfan.
Pendidikan tinggi ditempuh di IAIN Jember yang sekarang menjadi UIN KHAS Jember, karena Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang cukup terjangkau. Pada bangku kuliah, kemampuannya lebih berkembang, salah satunya Alfan merupakan mahasiswa yang aktif di organisasi, sehingga bisa bertemu tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi bagi dirinya .
“Sebagai penyempurna mahasiwa saya menempa diri di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dari sinilah Alfann banyak menerima barokah ilmu, pengalaman hingga memperoleh barokah relasi dari orang-orang yang menempa di PMII termasuk beberapa dosen seperti Prof. Haris,” imbuhnya.
Namun kiprah di PMII tidak bisa sampai pada jenjang pengurus cabang, karena pada akhir semester, Alfan menerima mandat menjadi pengurus cabang di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
Dengan keberanian dan keyakinan atas barokah dari para guru, Alfan mencalonkan menjadi ketua IPNU Cabang Jember.
“Saya yakin semua itu berkat barokah dari para Guru dan para Kyai yang telah merestui saya untuk maju mejadi ketua Cabang termasuk adalah Prof . Haris, bagi saya prbadi Prof. Haris tidak hanya sebatas dosen yang memberikan transfer of knowledge namun juga memberikan do’a untuk para mahasiswanya dan saya merasakan itu,” ungkap Alfan.
Ketika menjadi ketua cabang IPNU, Alfan bersyukur masih diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan S2 Ilmu Hukum UNEJ (Universitas Jember), hal ini sangat tidak mudah karena harus bisa membagi waktu antara kuliah dan organisasi .
“Saya merasa hal itu sangat berat, karena harus bisa membagi waktu berorganinasi, kuliah dan bekerja untuk membayar UKT yang sudah ditetapkan Universitas. Kerja apapun saya lakukan dari menjadi tukang ketik, buruh di sawah hinga berhutang di bank,” jelas Alfan .
Dengan berbagai kesibukan, Alfan mampu menyelesaikan pengabdian di organisasi dan kuliah S2 tepat waktu.
Karir IPNU juga ia lanjutkan di tingkat wilayah IPNU Jatim menjadi anggota Departemen Sosial dan Politik. Kemudian, pada tingkat pusat menjadi Koordinator Kaderisasi. Sekarang ditambah beberapa pekerjaan di berita OnlineDeras. Id dan pegawai kementerian desa bidang Direktorat Jendral Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
Tidak ada kata menyerah dan putus asa dalam setiap menjalani aktivitasnya. Motivasi dari orang tua dan gurunya menjadi kekuatan untuk terus bangkit.
“Motivasi saya untuk selalu maju karena selalu mendapat support penuh dari orang tua, kyai dan para guru. Andai mereka tidak memberikan semangat untuk maju, memberikan motivasi untuk mengabdi di organisasi, dan memerintahkan untuk melanjutkan pendidikan mungkin saya tidak tidak akan menjadi seperti ini,” tutur Alfan
Terakhir, Alfan Khairul memberikan motivasi kepada mahasiswa Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.
“Semua jalan dan kiprah sekarang adalah doa dan restu besar dari orang tua, guru dan para kyai. Selagi doa tersebut tidak putus insyaallah semuanya akan dipermudah. Hal yang beruntung bagi saya kuliah di UIN KHAS Jember dan masuk pada Fakultas Syariah adalah para dosennya bukanlah orang biasa. Kebanyakan mereka adalah para kyai yang memiliki pesantren dan hal ini yang menjadi pembeda ketika masuk di perguruan tinggi lainnya, “pungkas Alfan.
Reporter : Eky Filang P
Editor : Moh Ramdhan Harisuddin