SEBUT INOVASI MENJADI TOLOK UKUR KEMAJUAN KAMPUS, WAREK III: FAKULTAS SYARIAH TERBUKTI INOVATIF
Media Center - Dalam lanjutan acara Penguatan Budaya Mutu Menuju Akreditasi Unggul Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember yang berlansung di Ballroom Hotel Sagan Heritage, Yogyakarta Minggu 26/06 turut dihadiri pula oleh Wakil Rektor III UIN KHAS Jember Dr. Hefni Zain, M.Ag. yang menyampaikan materi arah kebijakan dan strategi UIN KHAS Jember bidang kerjasama & kemahasiswaan menuju perguruan tinggi unggul.
Dinamisnya dunia pendidikan dan terus adanya inovasi membuat Fakultas Syariah UIN KHAS Jember taka da hentinya mengikuti trend yang sedang berlangsung.
“Ada perubahan mendasar dalam kurikulum, perlu penyesuaian dengan kebijakan pemerintah,” ungkap Dr. Hefni akrabnya.
UIN KHAS Jember sebagai perguruan tinggi yang baru melakukan transformasi dari IAIN ke UIN perlu banyak penyesuain dengan berbabagi cara, yakni melalui studi wawasan, studi banding selain itu juga ada pendalaman internal.
“Kedepan akan ada perubahan-perubahan dikurikulum mengikuti perkembangan yang ada dan sekarang dilakukan,” pungkasnya.
Dalam penyampaiannya, perguruan tinggi yang maju terletak pada inovasi yang dapat dipertanggung jawabkan dan Fakultas Syariah memiliki modal dan menjadi salah satu support dalam memajukan kampus dengan program yang telah terbukti inovatif.
“Aspek spiritualitas dalam kampus PTKIN menjadi hal mainstream dan diutamakan. Secara nasional membutuhkan kondisi riil tentang pemikiran dalam menerapkan keilmuan,” pungkasnya.
UIN KHAS Jember yang mengangkat nama istitusinya menggunakan nama tokoh di Kabupaten Jember yang getol akan nilai Pancasila dan religiusitas harus bisa menjadi panggilan moral dalam setiap warga kampus.
Nama Kiai Haji Achmad Siddiq tidak hanya persoalan pencatutan nama dalam kampus UIN KHAS Jember. Termasuk watak peradaban, karakter-karakter yang terkandung dalam Kiai Haji Achmad Siddiq perlu diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Menarik, selain ada ukhuwah islamiyah yang biasa dikenal, juga terdapat gagasan ukhuwah diniyah, yakni merawat hubungan baik antar umat beragama,” pungkasnya.
Dalam penutupnya, Dr. Hefni menyampaikan bahwa ini merupakan momentum yang baik dalam rangka pembumian pemikiran dan karakter Kiai Haji Achmad Siddiq yang sekarang menjadi nama kampus.
Selain itu, nilai efektivitas menjadi prinsip yang harus tertanam dalam organisasi institusi, hal itu dapat dilakukan dengan kebersamaan dan kekompakan. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh UIN KHAS Jember adalah insan yang hebat, namun belum maksimal. Perlu sistem untuk mengeluarkan kemampuan yang terbaik setiap insan.
“Dengan menerapkan kolaborasi, intergrasi dan sinergi, apa yang diharapkan bisa terwujud,” tutupnya.
Reporter: Nury Khoiril Jamil
Editor: M. Irwan Zamroni Ali