SINDY PERAIH IPK TERBAIK: AKTIF DI ORGANISASI BUKAN HALANGAN UNTUK BERPRESTASI
Media Center – Lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang bagus tentu menjadi dambaan semua mahasiswa. Meski nilai IPK tidak menjadi tolok kesuksesan seseorang, nilai ini dipandang sebagai kualitas akademis mahasiswa pada program studi yang diambil. Tentu dalam meraihnya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang begitu keras. Hal ini juga dialami oleh salah satu mahasiswa Fresh Graduate Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) bernama Sindy Meikasari. Dirinya telah dinobatkan menjadi peraih IPK terbaik tingkat Program Studi Hukum Ekonomi Syariah pada Selasa (19/7).
Sindy yang juga Demisioner KOMPRES mengaku tidak menyangka saat namanya dipanggil sebagai peraih IPK terbaik dengan nilai 3,82.
“Jujur saya tidak ada perasaan berharap apapun saat yudisium, malah saya kaget setelah dinyatakan sebagai peraih IPK terbaik,” tuturnya.
Bagi perempuan kelahiran Banyuwangi tersebut apapun yang dia lakukan selama ini selalu diniatkan untuk belajar. Dia meyakini sekecil apapun prosesnya akan bermanfaat suatu saat nanti. Di samping itu, dukungan dari orang tua yang juga menjadi sumber semangat. Ketika rasa malas belajar datang, motivasi itulah yang mendorongnya untuk bangkit lagi.
Maka untuk menjaga konsistensi semangat dalam belajar, setiap semester dia selalu memantau nilai IPK-nya, apakah naik atau turun.
“Setiap semester saya selalu update IPK. Maksudnya harus bisa lebih baik dari semester sebelumnya,” pungkasnya.
Dia pernah mengalami prestasi akademiknya turun walaupun tidak secara drastis. Kemudian di semester selanjutnya dia berusaha sekeras mungkin agar nilainya naik lagi.
Bagi Sindy belajar itu tidak harus berada di dalam kelas, belajar juga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain berprestasi, dia juga aktif di berbagai organisasi. Organisasi ini dia pilih untuk meningkatkan kualitas dirinya dan mengasah ilmu yang telah diterima di bangku kuliah. Terbukti dengan jejak pengalaman berorganisasi sebagai pengurus HMPS HES pada tahun 2019-2020, menjadi pengurus KOMPRES selama dua periode pada tahun 2019-2020 dan 2020-2021, saat ini bergabung dalam Tim Media Center Fakultas Syariah dan pengurus Eltrain Fakultas Syariah UIN KHAS Jember. Di tengah padatnya kegiatan organisasi, Sindy membuktikan bahwa organisasi tidak menghambatnya untuk memperoleh prestasi di bidang akademik selama tetap giat dan rajin belajar.
“Ikut organisasi boleh, yang penting tetap giat dan rajin belajar,” ungkap Sindy.
Saat ditanya oleh Tim Media Center Sindy mengaku pengalaman yang paling berkesan selama belajar di kampus UIN KHAS Jember adalah saat menjalani perkuliahan dalam dinamika pandemi.
“Menurutku pengalaman yang paling menarik adalah ketika pandemi, karena ada peralihan sistem pembelajaran dari offline ke online,” tutur Sindy.
Baginya, pembelajaran dengan kondisi normal dan masa pandemi memiliki tantangannya masing-masing. Ketika perkuliahan offline membutuhkan semangat dan tenaga untuk pergi ke kampus. Sedangkan ketika online, hanya membutuhkan jaringan internet. Namun, yang menjadi tantangan adalah ketika sinyal tidak stabil.
Selain dari sistem pembelajaran, Sindy juga bersyukur karena banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman dari dosen-dosen yang kompeten di bidangnya masing-masing. Dia juga berharap bagi lulusan UIN KHAS Jember khususnya Fakultas Syariah dapat menjadi lulusan yang bisa membawa nama baik almamater. Serta bisa bermanfaat bagi masyarakat dan negara.
“Semoga alumni Fakultas Syariah dapat mengamalkan ilmunya di masyarakat dan Negara sehingga dapat membawa nama baik almamater,” pungkas Sindy.
Keberhasilan Sindy juga tidak lepas dari bimbingan Dosen Pembimbing Akademiknya yaitu (DPA) Dr. Muhammad Faisol, S.S., M.Ag.
"Tentu sebagai pembimbing saya ikut bangga ya, dan apalagi saya juga menjadi pembimbing tugas akhir (skripsi) Sindy ini. Dan hasilnya, Alhamdulillah, juga berhasil dengan sangat baik," tuturnya.
Menurut Faisol, Sindy memang mahasiswi yang baik dan rajin. Hal itu terlihat selama bimbingan akademik maupun ketika bimbingan skripsi. Dalam memberikan bimbingan kepada semua mahasiswanya hanya mengarahkan sesuai regulasi dan kode etik yang telah ditetapkan oleh kampus, tidak ada perlakuan khusus.
"Semua mahasiswa bimbingan saya perlakukan dengan sama. Hanya saja memang ada mahasiswa yang sungguh-sungguh memperhatikan dan melakukan apa yang saya sampaikan, ada yang lupa," jelas Faisol yang juga Wakil Dekan I Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.
Faisol juga berharap Sindy bisa menjadi inspirasi dan contoh yang baik khususnya bagi adik-adik tingkatnya.
Reporter : Khuril Maula
Editor : Arinal Haq