TERBITKAN PULUHAN ARTIKEL JURNAL, WILDANI HEFNI RAIH PENGHARGAAN DOSEN TELADAN SHARIA FACULTY AWARD
Media Center- Menulis merupakan aktivitas yang yang dapat meningkatkan kreatifitas seseorang. Melalui tulisan, seseorang bisa berdakwah dan menyampaikan ide-idenya. Ungkapan tersebut sepertinya selaras dengan dosen Fakultas Syariah yang satu ini, ia adalah Dr. Wildani Hefni, M.A., sosok dosen muda berprestasi yang baru saja dinobatkan sebagai dosen teladan pada Sharia Faculty Award (SFA) 2022, tepatnya pada Selasa, (15/02) pukul 09.00-12.00 WIB, di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) lantai 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Selasa, (22/02).
Wildani Hefni lahir di Sumenep, 07 November 1991. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan H. Hefni Sulaiman, M.Pd. dan Hj. Jamilah Thoha.
Wildani Hefni menempuh pendidikan formal mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs) (tahun 1998-2007) di Pondok Pesantren Annawari Sera Tengah Bluto Sumenep. Sementara untuk tingkat Aliyah, ia menyelesaikan di Madrasah Aliyah Tahfidz (MAT) (tahun 2007-2009) di pondok pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep. Selain itu, ia juga pernah mondok di Pondok Pesantren Darul Lughah Wadda’wah Bangil Pasuruan, dan Pondok Pesantren Darun Najah Jrakah Semarang.
Sedari kecil, Wildan memang terbiasa hidup di lingkungan pesantren. Saat dikenalkan dengan lingkungan baik ini, ia merasa jatuh cinta sehingga betah tinggal di pondok.
“Saya lahir dari dunia pesantren. Dari kecil digembleng oleh lingkungan berbasis keagamaan. Sekolah dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah juga di lingkungan Pesantren. Saya bangga menjadi santri. Saya pun bangga saat ini dapat mengabdi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri,” ungkap Wildan yang merupakan alumnus PMII IAIN Walisongo Semarang ini.
Setelah lulus dari Madrasah Aliyah (MA), Wildan melanjutkan pendidikan sarjananya di Fakultas Syariah UIN Walisongo Semarang (lulus tahun 2013) dengan predikat sebagai wisudawan terbaik IPK 3,98. Saat menempuh pendidikan sarjana, ia juga pernah mendapatkan penghargaan dalam Apresiasi Pendidikan Islam pada Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama RI tahun 2012 sebagai kategori mahasantri produktif.
Cita-cita Wildan tidak berhenti sampai disana. Setelah lulus S1, Wildan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan magisternya di Sekolah Pascasarjana (SPS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui program Beasiswa Kemenag RI. Ia lulus Magister pada tahun 2017 juga sebagai mahasiswa terbaik di SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2021, ia berhasil menyelesaikan program doktornya, setelah satu tahun menjadi Research Fellow di Australian National University (ANU), Canberra Australia.
“Alhamdulillah, di usia 29 tahun saya bisa menyelesaikan program doktor saya. Tapi bukan itu titik pentingnya. Yang paling penting, saya terus bisa belajar dan menuntut ilmu. Dari tingkat S1 hingga S3, saya mendapatkan beasiswa dan tidak membebani orang tua,” tutur Wildan yang saat ini sebagai Kepala Pusat Penelitian LP2M UIN KHAS Jember.
Wildan adalah pribadi yang selalu bersemangat dalam segala hal, apalagi dalam bidang tulis menulis. Suatu karunia luar biasa yang Allah titipkan kepadanya. Ia mengaku enjoy dalam menjalani hidupnya. Semua ia jalani dengan senang dan ikhlas. Ia juga suka mencari pengalaman.
Adapun beberapa karya yang telah dihasilkan, diantaranya yaitu telah memiliki 21 artikel jurnal, 7 buku ber-ISBN, 5 hibah riset nasional dan internasional, dan 124 tulisan di media. Wildan juga menjadi reviewer di 8 jurnal nasional dan internasional.
“Tidak ada yang tidak mungkin dalam meraih impian. Saya terus bertekad untuk memperluas dan meningkatkan cakrawala berfikir dengan cara berdiskusi, belajar, menulis, dan membaca. Perjalanan menuntut ilmu itu sangat membahagiakan, terlebih bisa menikmati pendidikan di kampus nomor satu di Australia, yaitu Australian National University (ANU) yang berada di Ibu Kota Australia,” ungkap Wildan yang juga pernah menjadi Direktur Rumah Moderasi Beragama UIN KHAS Jember.
Menjadi mahasiswa yang produktif menulis menjadikanya semakin mudah dalam meraih mimpi-mimpinya. Dengan menulis ia sudah terbiasa untuk menuangkan pemikirannya. Kini berkat kerja keras dan kerja cerdasnya, Wildan telah dinobatkan sebagai dosen teladan.
Wildan menjelaskan langkah-langkah saat ia mendaftarkan diri dalam Sharia Faculty Award (SFA) 2022.
“Saya mengikuti prosedur dengan mendaftar dan mengirimkan persyaratan sebagaimana yang ditetapkan, berikut dengan bukti-bukti lampiran fisik, misalnya tulisan di media, artikel di jurnal dan lain-lain,” ujar laki-laki yang beberapa kali mengikuti konferensi di kampus ternama di Australia.
Saat ditanyai perihal kesan, Wildan berterimakasih atas penghargaan yang diberikan. Ia menyatakan, semua yang telah ia dapatkan dalam SFA 2022 ini merupakan hasil dorongan dan motivasi dari keluarga besar Fakultas Syariah.
“Penghargaan ini saya persembahkan kepada Fakultas Syariah. Saya berharap, semuanya dapat bersama-sama saling berkontribusi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk memajukan reputasi akademik Fakultas Syariah,” ungkapnya.
Wildan juga menyampaikan rasa senang atas terselenggaranya acara SFA 2022. Ia mengapresiasi atas inisiatif pimpinan Fakultas Syariah untuk menyelenggarakan ajang SFA tersebut.
“Acara SFA sangat bagus untuk mengapresiasi capaian-capaian yang ada di Fakultas Syariah. Acara ini dapat memompa semangat akademik dan non-akademik untuk bersama-sama memajukan Fakultas Syariah,” pungkas Wildan.
Reporter: Silvia Faizzatur Rosida
Editor: Erni Fitriani
